Entri Populer

Selasa, 10 April 2012

AMAL MAQBULAH / MARDUDAH


AMAL MAQBULAH  /  MARDUDAH


1.     “Dan orang-orang yang mengerjakan apa yang mereka kerjakan padahal hati-hti mereka takut bahwa mereka akan kembali kepada Tuhan mereka”. (Al-Mu’minun : 60).

1.  وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَا آَتُوْا وَقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُوْنَ . (المؤمنون : 60).

2.     Dari ‘Aisyah, ia berkata,”Aku bertanya kepada Rasulullah saw., Wahai Rasulullah (Dan orang-orang yang mengerjakan apa yang mereka kerjakan padahal hati-hti mereka takut), apakah dia orang yang berzina, mencuri, dan meminum khomer ?. Beliau menjawab,”Bukan, wahai putrid Abu Bakar atau putrid Ash-Shiddiq, tetapi dia adalah seorang yang shaum, bersedekah dan shalat, sedangkan dia takut (amal)nya tidak diterima”. (Sunan Ibnu Majah 2 : 563 no.4198, Sunan At-Tirmidzi 5 : 118 no. 3186, Syu’abul Iman 1 : 477 no. 762, Musnad Ahmad 6 : 205 no. 25746, Fathul Bari 8 : 569, Al-Mustadrak 2 : 427 no. 3486).

2.  عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ ، قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ {وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَا آَتُوْا وَقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ} أَهُوَ الَّذِى يَزْنِي وَيَسْرِقُ وَيَشْرَبُ الْخَمْرَ ؟ قَالَ : لاَ يَا بِنْتَ أَبِى بَكْرٍ أَوْ يَا بِنْتَ الصِّدِّيْقِ وَلَكِنَّهُ الرَّجُلُ يَصُوْمُ وَيَتَصَدَّقُ وَيُصَلِّى وَهُوَ يَخَافُ أَنْ لاَ يُتَقَبَّلُ مِنْهَ .(رواه إبن ماجة والترمذى).

3.     Sesungguhnya orang yang meyakini akan kembali kepada balasan dan hisaban, dan mengetahui bahwa yang akan membalas dan menghisab itu adalah Tuhan yang tidak akan tersembunyi apapun daripada-Nya, maka dia tidak akan lepas dari ketakutan. (Fathul Qadir 3 : 488).

3.  إِنَّ مَنِ اعْتَقَدَ الرُّجُوْعَ إِلَى الْجَزَاءِ وَالْحِسَابِ وَعَلِمَ أَنَّ الْمُجَازِيَ وَالْمُحَاسِبَ هُوَ الرَّبُّ الَّذِي لاَ تَخْفَى عَلَيْهِ خَافِيَةٌ لَمْ يَخْلُ مِنْ وَجَلٍ . (فتح القدير 3 : 488).

4.     “Sesungguhnya orang yang beriman itu mengumpulkan (melakukan) kebaikan dan (selalu disertai) kekhawatiran. Sedangkan orang munafik mengumpulkan kejelekan dan (selalu disertai perasaan) tenang dan tentram.” (Shafwatut Tafsir 2 : 313).

4.  إِنَّ الْمُؤْمِنَ جَمَعَ إِحْسَانًا وَشَفَقَةً وَإِنَّ الْمُنَافِقَ جَمَعَ إِسَائَةً وَأَمْنًا . (صفوة التّفاسير 2 : 313).

5.     “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”. (QS. Al-Isra’ : 14).

5.  إِقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًا.(الإسراء :41).

6.     “ Sesungguhnya amal yang diterima itu memiliki dua syarat; pertama : hendaklah ikhlash karena Allah semata. Kedua : hendaklah benar, cocok (sesuai) dengan syari’at, apabila keadaannya ikhlash akan tetapi tidak benar, maka tidak akan diterima”.(Tafsir Ibnu Katsir 1 : 155).


6.  إِنَّ لِلْعَمَلِ الْمُتَقَبَّلِ شَرْطَيْنِ : اَحَدَهُمَا أَنْ يَكُوْنَ خَالِصًا ِللهِ وَحْدَهُ وَاْلآَخَرَ أَنْ يَكُوْنَ صَوَابًا مُوَافِقًا لِلشَّرِيْعَةِ ، فَمَتَى كَانَ خَالِصًا وَلَمْ يَكُنْ صَوَابًا لَمْ يُتَقَبَّلْ . (تفسير إبن كثير 1 : 155).

7.     Dari Abdullah bin Abas, ia berkata,”Rasulullah saw. bersabda,”Allah enggan menerima amal pelaku bid’ah sebelum meninggalkan bid’ahnya”. (HR. Ibnu Majah)

7.  عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَال : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَبَى اللهُ أَنْ يَقْبَلَ عَمَلَ صَاحِبِ بِدْعَةٍ حَتَّى يَدَعَ بِدْعَتَهُ . (ر. أبن ماجة) 

8.     Dari Khudzaifah, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda,”Allah tidak akan menerima shaum, shalat, shadaqah, haji, umrah, jihad, dari pelaku bid’ah….”.(HR. Ibnu Majah).

8.  عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ يَقْبَلُ اللهُ لِصَاحِبِ بِدْعَةٍ صَوْمًا وَلاَ صَلاَةً وَلاَ صَدَقَةً وَلاَ حَجًّا وَلاَ عُمْرَةً وَلاَ جِهَادًا ... . (ر. أبن ماجة) 

9.     Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Nabi saw. bersabda,”Sesungguhnya Allah menutup taubat dari pelaku bid’ah sebelum meninggalkan bid’ahnya.” (HR. Ath-Thabraniy).

9.  عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى حَجَبَ التَّوْبَةَ عَنْ كُلِّ صَاحِبِ بِدْعَةٍ حَتَّى يَدَعَ بِدْعَتَهُ . (ر. الطّبرانى)

10. Sesungguhnya orang mu’min itu melihat dosa-dosanya seakan ia duduk dibawah gunung, ia takut kalau gunung itu menimpanya, sedangkan orang fajir itu melihat dosa-dosanya seakan ia melihat seekor lalat yang melewati hidungnya. (HR. Al-Bukhori : 6308). 

10.إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوْبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدًا تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ , وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوْبَهُ كَذُبَابِ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ. (البخارى : 6308).


10. Ikhlash adalah membersihkan amal dengan niat yang baik dari segala kemusyrikan

10.           اَ ْلإِخْلاَصُ هُوَ تَصْفِيَةُ الْعَمَلِ بِصَالِحِ النِّيَّةِ عَنْ جَمِيْعِ شَوَائِبِ الشِّرْكِ




IBADAH MAQBULAH



1.     “Dan orang-orang yang mengerjakan apa yang mereka kerjakan padahal hati-hti mereka takut bahwa mereka akan kembali kepada Tuhan mereka”. (Al-Mu’minun : 60).

1. وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَا آَتُوْا وَقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُوْنَ . (المؤمنون : 60).

2.     Dari ‘Aisyah, ia berkata,”Aku bertanya kepada Rasulullah saw., Wahai Rasulullah (Dan orang-orang yang mengerjakan apa yang mereka kerjakan padahal hati-hti mereka takut), apakah dia orang yang berzina, mencuri, dan meminum khomer ?. Beliau menjawab,”Bukan, wahai putrid Abu Bakar atau putrid Ash-Shiddiq, tetapi dia adalah seorang yang shaum, bersedekah dan shalat, sedangkan dia takut (amal)nya tidak diterima”. (Sunan Ibnu Majah 2 : 563 no.4198, Sunan At-Tirmidzi 5 : 118 no. 3186, Syu’abul Iman 1 : 477 no. 762, Musnad Ahmad 6 : 205 no. 25746, Fathul Bari 8 : 569, Al-Mustadrak 2 : 427 no. 3486).

2. عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ ، قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ {وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَا آَتُوْا وَقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ} أَهُوَ الَّذِى يَزْنِي وَيَسْرِقُ وَيَشْرَبُ الْخَمْرَ ؟ قَالَ : لاَ يَا بِنْتَ أَبِى بَكْرٍ أَوْ يَا بِنْتَ الصِّدِّيْقِ وَلَكِنَّهُ الرَّجُلُ يَصُوْمُ وَيَتَصَدَّقُ وَيُصَلِّى وَهُوَ يَخَافُ أَنْ لاَ يُتَقَبَّلُ مِنْهَ .(رواه إبن ماجة والترمذى).

3.     Sesungguhnya orang yang meyakini akan kembali kepada balasan dan hisaban, dan mengetahui bahwa yang akan membalas dan menghisab itu adalah Tuhan yang tidak akan tersembunyi apapun daripada-Nya, maka dia tidak akan lepas dari ketakutan. (Fathul Qadir 3 : 488).


3. إِنَّ مَنِ اعْتَقَدَ الرُّجُوْعَ إِلَى الْجَزَاءِ وَالْحِسَابِ وَعَلِمَ أَنَّ الْمُجَازِيَ وَالْمُحَاسِبَ هُوَ الرَّبُّ الَّذِي لاَ تَخْفَى عَلَيْهِ خَافِيَةٌ لَمْ يَخْلُ مِنْ وَجَلٍ . (فتح القدير 3 : 488).

4.     “Sesungguhnya orang yang beriman itu mengumpulkan (melakukan) kebaikan dan (selalu disertai) kekhawatiran. Sedangkan orang munafik mengumpulkan kejelekan dan (selalu disertai perasaan) tenang dan tentram.” (Shafwatut Tafsir 2 : 313).

4. إِنَّ الْمُؤْمِنَ جَمَعَ إِحْسَانًا وَشَفَقَةً وَإِنَّ الْمُنَافِقَ جَمَعَ إِسَائَةً وَأَمْنًا . (صفوة التّفاسير 2 : 313).

5.     Sesungguhnya orang mu’min itu melihat dosa-dosanya seakan ia duduk dibawah gunung, ia takut kalau gunung itu menimpanya, sedangkan orang fajir itu melihat dosa-dosanya seakan ia melihat seekor lalat yang melewati hidungnya. (HR. Al-Bukhori : 6308). 

5. إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوْبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدًا تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ , وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوْبَهُ كَذُبَابِ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ. (البخارى : 6308).

6.     “ Sesungguhnya amal yang diterima itu memiliki dua syarat; pertama : hendaklah ikhlash karena Allah semata. Kedua : hendaklah benar, cocok (sesuai) dengan syari’at, apabila keadaannya ikhlash akan tetapi tidak benar, maka tidak akan diterima”.(Tafsir Ibnu Katsir 1 : 155).


6. إِنَّ لِلْعَمَلِ الْمُتَقَبَّلِ شَرْطَيْنِ : اَحَدَهُمَا أَنْ يَكُوْنَ خَالِصًا ِللهِ وَحْدَهُ وَاْلآَخَرَ أَنْ يَكُوْنَ صَوَابًا مُوَافِقًا لِلشَّرِيْعَةِ ، فَمَتَى كَانَ خَالِصًا وَلَمْ يَكُنْ صَوَابًا لَمْ يُتَقَبَّلْ . (تفسير إبن كثير 1 : 155).

7.     Ikhlash adalah membersihkan amal dengan niat yang baik dari segala kemusyrikan

7. اَ ْلإِخْلاَصُ هُوَ تَصْفِيَةُ الْعَمَلِ بِصَالِحِ النِّيَّةِ عَنْ جَمِيْعِ شَوَائِبِ الشِّرْكِ

8.     Dari ‘Aisyah, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda,”Siapa yang melakukan suatu amal yang bukan berdasarkan perintah kami, maka dia akan ditolak (tidak diterima)”. (HR. Muslim-Shahih Muslim 2 : 124 no. 1718).

8. عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ . (رواه مسلم).

9.     Dari Khudzaifah, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda,”Allah tidak akan menerima shaum, shalat, shadaqah, haji, umrah, jihad, dari pelaku bid’ah….”.(HR. Ibnu Majah).

9. عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ يَقْبَلُ اللهُ لِصَاحِبِ بِدْعَةٍ صَوْمًا وَلاَ صَلاَةً وَلاَ صَدَقَةً وَلاَ حَجًّا وَلاَ عُمْرَةً وَلاَ جِهَادًا ... . (ر. أبن ماجة) 

10.  Dari Abdullah bin Abas, ia berkata,”Rasulullah saw. bersabda,”Allah enggan menerima amal pelaku bid’ah sebelum meninggalkan bid’ahnya”. (HR. Ibnu Majah)

10.           عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَال : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَبَى اللهُ أَنْ يَقْبَلَ عَمَلَ صَاحِبِ بِدْعَةٍ حَتَّى يَدَعَ بِدْعَتَهُ . (ر. أبن ماجة) 

1 komentar:

  1. Slots Casino Online for Real Money - JTM Hub
    Slots Casino Online for Real Money. Play the game you love with millions of casino players 김해 출장안마 from 제천 출장마사지 around the 거제 출장마사지 world. Sign up today and 남원 출장마사지 start 남원 출장안마 playing!

    BalasHapus