ADAB BERBICARA MENURUT ISLAM
1.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ
تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلاَ تَجْهَرُوا لَهُ
بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ
لاَ تَشْعُرُونَ(2)إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّوْنَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ
اللهِ أُولَئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَى لَهُمْ
مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ(3)
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu
berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian
kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu
sedangkan kamu tidak menyadari.(2) Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan
suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati
mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.(3).
(Al-Hujurat: 2-3)
2.
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ
صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ اْلأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ(19)
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan
dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
(Lqman: 19)
3.
قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ
صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى وَاللهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ(263)
Perkataan yang baik dan pemberian
ma`af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan
(perasaan sipenerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (al-Baqarah: 263)
4.
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَ تَعْبُدُوا إِلاَّ
إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ
أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا
وَقُلْ لَهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا(23)
Dan Tuhanmu telah memerintahkan
supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada
ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia. (Al-Israa: 23)
5.
عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا تَكَلَّمَ بِكَلِمَةٍ
أَعَادَهَا ثَلاَثًا حَتَّى تُفْهَمَ عَنْهُ وَإِذَا أَتَى عَلَى قَوْمٍ فَسَلَّمَ
عَلَيْهِمْ سَلَّمَ عَلَيْهِمْ ثَلاَثًا. (رواه البخاري)
Dari Anas, dari Nabi saw sesungguhnya
beliau apabila membicarakan sesuatu mengulangnya tiga kali sampai dapat
difahami. Dan apabila datang pada suatu kaum lalu mengucapkan salam, maka
beliau mengucapkan salam sampai tiga kali. (HR Al-Bukhary)
6.
عَنْ عَائِشَةَ رَحِمَهَا اللهُ قَالَتْ
كَانَ كَلاَمُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلاَمًا فَصْلاً
يَفْهَمُهُ كُلُّ مَنْ سَمِعَهُ. (رواه أبو داود)
Dari Aisyah “semoga Allah
merahmatinya” berkata: Ucapan Rasulullah saw adalah ucapan yang jelas yang
dapat dipahami oleh setiap orang yang mendengarnya. (HR Abu Dawud)
7.
عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ
يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ
الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ
صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ
وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ
وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا. (رواه مسلم)
Dari Abdullah, berkata: Rasulullah
saw bersabda: Hendaklah kalian berlaku jujur karena sesungguhnya kejujuran itu
membawa kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu membawa kepada surga dan
tidak henti-hentinya seseorang berkata jujur dan membiasakan jujur sehingga
dicatat di samping Allah sebagai “Siddiq” dan awas kalian berkata dusta karena
sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan dan sesungguhnya kedurhakaan
itu membawa kepada neraka dan tidak henti-hentinya seseorang berdusta dan
membiasakan dusta sehinga dicatat di samping Allah sebagai “Kadzdzab”.(HR
Muslim)
8.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَا كَانَ رَسُولُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْرُدُ سَرْدَكُمْ هَذَا وَلَكِنَّهُ
كَانَ يَتَكَلَّمُ بِكَلاَمٍ بَيْنَهُ فَصْلٌ يَحْفَظُهُ مَنْ جَلَسَ إِلَيْهِ .
(رواه الترمذي)
Dari Aisyah, berkata: Tidaklah
Rasulullah saw tergesa-gesa dalam ucapannya seperti tergesa-gesanya kalian,
akan tetapi apabila beliau membicarakan sesuatu maka di antara (ucapan)nya ada
jeda sehingga dapat dihafal oleh orang yang ada di hadapannya. (HR At-Tirmidzy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar